Wimbledon Pakai Teknologi AI untuk Edukasi Penggemar Tenis

Wimbledon menggunakan teknologi AI (kecerdasan buatan) dan sentimen media untuk memberikan pengetahuan lebih kepada penggemar tenis.

Penyelenggara Wimbledon, grand slam tertua di dunia dan turnamen tenis lapangan rumput paling bergengsi, beranggapan beberapa penontonnya tidak banyak mengetahui tentang permainan tenis modern.

Alexandra Willis, Direktur Pemasaran dan Komunikasi di All England Club, mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah penelitian mengenai situasi ini.

Berdasarkan dari hasil penelitian itu, kebanyakan orang yang terlibat dengan Wimbledon sebenarnya bukan penggemar tenis sepanjang tahun.

“Apa yang kami tangkap secara anekdot adalah, (penggemar) pernah mendengar tentang beberapa pemain top, tetapi belum pernah mendengar banyak pemain lain,” katanya.

Alexandra melanjutkan, pihak penyelenggara bisa mengerti akan hal ini karena tenis sedang mengalami era di mana adanya dominasi permainan dari pemain-pemain top.

Permainan pria dan wanita telah ditentukan oleh beberapa pemain dominan dengan umur karir yang panjang dan menakjubkan.

Untuk mengisi kesenjangan itu, All England Club telah bekerja sama dengan IBM untuk meningkatkan keterlibatan penggemar dan memprediksi setiap pemenang pertandingan.

Caranya adalah dengan menggunakan teknologi AI dan big data sebagai bagian dari fitur Match Insights with Watson di aplikasi dan website Wimbledon.

Baca juga: Robot AI Jadi Wasit Sepakbola di Masa Depan?

Fitur tersebut akan menampilkan peringkat para pemain yang selalu berubah dengan IBM Power Index, teknologi AI milik IBM.

Kevin Farrar, Pemimpin Kemitraan Olahraga IBM Britania Raya & Irlandia, mengungkapkan, peringkat pemain dihasilkan dengan menganalisis bentuk, kinerja, dan momentum atlet. 

“Karena itu diperbarui setiap hari, Anda dapat melihat (pemain) untuk ditonton, (dan) itu dapat mulai mengidentifikasi potensi keterlibatan penonton, menjadikan semuanya menarik bagi para penggemar,” jelasnya.

Idenya adalah dengan membantu penggemar yang kurang diinisiasi untuk menemukan pemain favorit, sehingga mereka bisa mengembangkan fandom mereka sendiri. 

Pengguna dapat memilih untuk melacak pemain dan aplikasi akan menyajikan sorotan yang dipersonalisasi saat turnamen berlangsung.

FItur hasil kerjasama Wimbledon dan IBM ini akan bekerja dengan menggunakan data untuk memprediksi setiap pemenang pertandingan. 

Setelah itu, teknologi AI akan melakukan panggilan dengan memetakan jutaan titik (dot) data yang direkam sebelum dan selama turnamen.

Kemudian, menampilkan data-data itu sebagai kemungkinan atau persentase sederhana untuk memprediksi siapa pemain yang lebih unggul.

Data statistik jadi menu utama

Informasi yang terdapat di dalamnya termasuk hasil pertandingan sebelumnya antara atlet dan kondisi atlet saat ini.

Kemudian tentang detail yang lebih terperinci, seperti persentase keunggulan servis pertama, frekuensi ace, dan persentase poin.

Kevin menjelaskan, bahwa data turnamen dikumpulkan dari semua tim pemain tenis yang sudah berpengalaman, biasanya tingkat daerah ke atas, dan juga penggemar yang menonton setiap pertandingan Wimbledon.

Baca juga: Mengontrol Robot Menggunakan Apple Vision Pro

Sedangkan pada saat pertandingan, tiga ahli statistik yang berada di lapangan dan satu di luar lapangan ikut membantu pengumpulan data. 

Penyelenggara juga menggunakan teknologi Hawk-Eye dan pelacakan pemain secara langsung untuk menayangkan prediksi turnamen di aplikasi serta website Wimbledon.

Sentimen media ikut mempengaruhi antusiasme penonton

Namun, tidak semua informasi yang dimasukkan ke dalam prediktor berdasarkan dari data statistik yang rumit dan sulit dimengerti, terutama bagi penggemar pemula.

Menariknya, fitur Match Insights with Watson juga memperhitungkan sentimen positif atau negatif dari media dengan memindai ribuan artikel berita tentang pemain.

Mereka menyadari bahwa banyak media yang akan mengulas pertandingan Wimbledon, sebelum ataupun sesudah pertandingan.

Baca juga: Teknologi Industri Sepakbola di Masa Depan

Jadi secara otomatis, media pasti memiliki pemahaman tentang seberapa baik permainan dari para atlet di dalam turnamen.

Pihak All England Club menganggap sentimen dari media merupakan faktor penting yang mempengaruhi prediksi pertandingan Wimbledon.

Bahkan, sentimen media berpotensi menghasilkan perdebatan antara penggemar tenis.

Maka dari itu, penyelenggara sengaja memberikan informasi itu untuk meningkatkan antusiasme penonton.

“Penggemar olahraga suka berdebat. Jadi kami memberi mereka sesuatu untuk diperdebatkan,” ujar Kevin.

Penyelenggara Wimbledon berharap, adanya teknologi AI dan big data bisa membantu para penggemar mereka untuk meningkatkan pengetahuan tentang olahraga tenis.


Diterbitkan

dalam

oleh