Taksi Terbang IKN Bakal Gunakan Hyundai S-A1?

Pemerintah akan menguji coba taksi terbang IKN besutan Hyundai dan melibatkan PT Dirgantara Indonesia.

Taksi terbang IKN (Ibu Kota Nusantara) rencananya akan melakukan tahap uji coba pada Juli 2024 di Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur.

Uji coba kendaraan otonom bertenaga listrik buatan Hyundai Motor Group ini melibatkan PT Dirgantara Indonesia karena Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menginginkan adanya transfer pengetahuan dan teknologi.

Namun, belum ada keterangan resmi tentang tipe dan jenis taksi terbang yang akan digunakan pada tahap uji coba tersebut.

Berkaca dari Mobility Exhibition Center di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada November lalu, Hyundai memamerkan konsep taksi terbang bernama S-A1.

Bila nantinya menjadi taksi terbang IKN, S-A1 menawarkan konfigurasi 4 kursi penumpang dan 1 kursi pengemudi.

Baca juga: Mobil Terbang Hadir Tahun Ini di Filipina

Hyundai juga merancang S-A1 untuk memiliki daya jelajah hingga 100 kilometer dengan kecepatan sampai 290 kilometer per jam di ketinggian 1.000-2.000 kaki.

Sebelum melakukan uji coba, taksi terbang perlu melakukan finalisasi sertifikasi terlebih dulu oleh Kementerian Perhubungan sampai akhir Mei 2024.

Bersamaan dengan itu, pihak OIKN memberikan sosialisasi proses pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Tujuannya agar mampu meningkatkan kinerja di bidang teknologi dan memproduksi moda transportasi, bahkan ke level taksi terbang otonom.

Taksi terbang terbaru besutan Hyundai

Hyundai baru-baru ini juga memamerkan konsep taksi terbang versi terbaru melalui anak perusahaannya yang bergerak di bidang mobilitas udara, Supernal.

Kendaraan terbang listrik yang bernama S-A2 itu terlihat di Consumer Electronics Show (CES) 2024 di Las Vegas, Amerika Serikat pada Januari lalu.

S-A2 adalah kendaraan berjenis pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal listrik (eVTOL) dan dirancang untuk mengangkut penumpang pada 2028.

Peluncuran S-A2 sekaligus menegaskan bahwa Hyundai masih berniat memasuki bisnis taksi terbang listrik yang belum terealisasi.

Seperti yang sudah diketahui, industri eVTOL yang masih kekurangan operator komersial.

Untuk itu, Supernal-Hyundai kembali ke CES 2024 dengan rencana yang lebih besar.

Baca juga: Rumor-Mobil Listrik Apple Batal Rilis 2024

“Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum hal itu terwujud,” kata CTO Supernal, Ben Diachun kepada TechCrunch.

Pasalnya, S-A2 harus melalui proses sertifikasi Tipe 1 yang panjang dengan Federal Aviation Administration sebelum mendapatkan izin terbang secara komersial. 

Hyundai dan Supernal berencana akan mulai menguji kendaraan demonstran teknologinya di California tahun ini.

“Supernal juga akan mengajukan permohonannya tahun ini ke FAA. Pada tahun 2025, Supernal akan mengajukan proposal kepatuhannya kepada FAA,” jelas Diachun.

Spesifikasi taksi terbang S-A2

S-A2 memiliki ekor berbentuk V dengan tenaga penggerak listrik yang terdistribusi ke delapan rotor yang dapat dimiringkan. 

Kemudian, Supernal melengkapinya dengan komponen-komponen penting, seperti powertrain, kontrol penerbangan, dan avionik.

S-A2 dirancang untuk terbang dengan kecepatan 193 kilometer per jam pada ketinggian 1.500 kaki untuk perjalanan antar kota, dengan jarak 40-65 kilometer.

Baca juga: Baterai Mobil Listrik Nio Kuat Melaju Sejauh 1.000 Kilometer

“Pesawat (S-A2) akan beroperasi dengan tingkat kebisingan sekitar 65 desibel saat lepas landas dan mendarat dan 45 desibel saat terbang, hampir sama dengan suara mesin pencuci piring,” klaim Diachun.

Desainer dan insinyur perusahaan juga membuat interior S-A2 modular, termasuk kemampuan untuk mengganti baterai seiring dengan kemajuan teknologi.


Diterbitkan

dalam

oleh