Headband Ultrasonik AI Buat Mimpi Jadi Indah

Bagi yang sering mengalami mimpi buruk, mungkin headband ultrasonik ini bisa jadi solusi untuk mengatasinya.

Prophetic, sebuah startup teknologi sedang mengembangkan ikat kepala atau headband ultrasonik yang diklaim dapat mendorong mimpi yang indah pada pemakainya.

Headband ini juga dirancang untuk merangsang serta mengendalikan pemandangan di mimpi para penggunanya.

Prophetic menjelaskan bagaimana perangkatnya, yang disebut “the Halo” bekerja dalam sebuah postingan di X pada 25 Januari.

The Halo akan menggunakan platform artificial intelligence (AI) yang dijuluki “Morpheus-1” untuk menginduksi mimpi ketika dipasang di kepala seseorang.

Prophetic ingin memberi pemakainya kemampuan untuk mengeksplorasi rasa kesadaran mereka dan akan menindaklanjuti penelitian ini dengan beberapa studi yang berfokus pada lucid dream

Lucid dream adalah jenis keadaan mimpi di mana orang tersebut sadar bahwa mereka sedang bermimpi dan setidaknya sebagian dari mereka dapat mengendalikan arah mimpi tersebut. 

Baca juga: Chip Komputer AI Berbasis DNA di Masa Depan

Lucid dream sebelumnya telah digunakan oleh beberapa penulis dan seniman sebagai inspirasi kreatif atau untuk mengobati mimpi buruk yang berulang. 

Meskipun lucid dream adalah keterampilan yang dapat dilatih dan telah dipelajari selama bertahun-tahun, para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami penyebab atau tujuannya.

Para ilmuwan di Prophetic telah mengidentifikasi bahwa karakteristik yang menentukan keadaan lucid dream adalah aktivitas yang lebih tinggi di daerah frontal otak selama tidur.

Hal ini pernah dibahas oleh beberapa studi, sebut saja jurnal yang diterbitkan oleh Nature dan Neuroscience & Biobehavioral Reviews.

Morpheus-1 akan menggunakan transcranial focused ultrasound stimulation, sebuah cara non-invasif untuk memodulasi aktivitas otak menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi di luar jangkauan pendengaran manusia normal.

Headband akan memantau aktivitas electroencephalogram (EEG) pada pemakainya dan kemudian menggunakan platform generatif AI Morpheus-1 untuk memindai EEG dari orang-orang yang sedang mengalami lucid dream.

Prophetic mengungkapkan, dengan mempelajari seperti apa ciri khas EEG dari lucid dream, headband ultrasonik tersebut dapat merangsang daerah otak utama untuk menciptakan kembali pola mimpi itu, sehingga menginduksi lucid dream.

Tetapi, seorang ahli berpendapat bahwa sulit untuk mengatakan apakah Morpheus-1 dapat mencapai apa yang diklaim oleh perwakilan perusahaan.

Baca juga: Mengontrol Robot dengan Apple Vision Pro

Dia adalah Guy Leschziner, seorang profesor neurologi dan obat tidur di Guy’s Hospital dan penulis “The Secret World of Sleep” (Simon & Schuster, 2020).

“Seringkali, kami tidak sepenuhnya memahami apa yang kami lakukan dengan menggunakan stimulasi otak dalam atau stimulasi transkranial, dan terkadang efek dari intervensi teknologi ini tidak selalu sejalan dengan apa yang kami pikirkan akan mereka lakukan,” ungkap Guy dikutip dari Live Science.

Guy melanjutkan, perangkat apapun yang mampu memodifikasi gelombang otak biasanya akan tunduk pada pengawasan etis yang signifikan.

Namun, sang profesor belum menjelaskan lebih lanjut tentang pengawasan etis yang dimaksud.

Guy hanya berpesan bahwa Prophetic perlu melakukan penelitian yang lebih rinci dan sistematis terhadap headband ultrasonik ciptaan mereka bila digunakan dalam skala yang lebih besar.


Diterbitkan

dalam

oleh