Produsen kamera global saat ini sedang berlomba untuk menciptakan teknologi kamera digital yang canggih di masa depan.
Teknologi kamera digital seperti mirrorless, DSLR, ponsel, dan jenis lainnya yang ada saat ini sudah sangat mumpuni untuk mengambil gambar atau merekam video.
Beberapa fitur canggih yang otomatis seperti face recognition, zoom optik jarak jauh, low light, dan sebagainya sudah tersedia.
Sebut saja Sony, yang saat ini sudah menggunakan sensor Exmor RS pada kamera Sony Alpha 9 untuk meminimalisir suara, getaran, dan blackout saat proses pengambilan gambar.
Lalu, Canon juga telah memperbarui sensor kameranya yang dilengkapi dengan beberapa CPU dan sirkuit pemrosesan khusus.
Baca juga: Kamera Canggih Ini Menangkap Triliunan Frames per Detik
Perangkat tersebut memungkinkan kamera dapat membaca situasi lingkungan atau lokasi foto untuk mempercepat proses pengambilan gambar.
Tetapi, para produsen kamera tampaknya tidak akan berhenti untuk menciptakan teknologi baru bagi produk-produknya.
Melansir Lifewire, teknologi kamera di masa depan akan berkembang pesat, bahkan bisa disebut “kamera pintar.”
Teknologi kamera digital di masa depan
Ada beberapa teknologi kamera yang mungkin berpeluang hadir di masa depan. Berikut penjelasannya.
Memanfaatkan AI
Beberapa kamera digital yang ada sekarang sebenarnya sudah memanfaatkan AI dalam memproses atau menganalisis foto.
Fungsinya adalah untuk menghitung serta menemukan eksposur optimal, menyesuaikan bayangan, warna, dan lain-lain.
AI dengan cepat menjadi fitur di hampir semua jenis kamera, termasuk ponsel pintar dan kamera keamanan.
Tanpa shutter button
Kamera di masa depan mungkin tidak memerlukan pemantik potret atau biasa disebut dengan shutter button.
Sebagai gantinya, fotografer dapat mengedipkan mata atau menggunakan perintah suara untuk memberitahu kamera saat mengambil gambar.
Baca juga: Drone Berbasis AI Berbahaya di Masa Depan
Kacamata pintar Stories Facebook mungkin menginspirasi produsen kamera digital.
Kacamata Stories memiliki dua kamera menghadap ke depan yang dapat dikontrol pengguna dengan perintah verbal.
Kemudian, Nikon juga telah menemukan cara untuk menghilangkan rana mekanis, dan Canon sudah mengajukan paten untuk tombol shutter elektronik.
Jadi, sepertinya teknologi ini bisa terwujud beberapa waktu ke depan.
Desain ultra-compact
Kamera ultra-compact biasanya memiliki ketebalan kurang dari satu inci, jadi tidak membutuhkan tempat penyimpanan besar.
Kamera masa depan kemungkinan akan melanjutkan desain tersebut dengan model yang berdimensi lebih kecil.
Prediksi ini masuk akal, pasalnya komponen berteknologi tinggi yang ada di dalam kamera ukurannya terus menyusut.
Layar sentuh mungkin akan menentukan ukuran kamera dan menghilangkan semua kontrol serta tombol lainnya, seperti yang terjadi pada ponsel cerdas.
Anda sudah bisa menemukan Kamera Mini Pocket Kamera Digital Docooler dan Kamera Mini Pocket Kamera Digital Ailaah yang tebalnya hanya 0,7 inci.
Lalu, dengan PaperShoot Paper Camera yang mencapai ukuran ketebalan 0,5 inci, tidak ada yang tahu seberapa tipisnya kamera di masa depan.
Smell-graphy
Fotografi adalah media visual, namun kamera masa depan bisa menambahkan indera penciuman pada gambar.
Foto yang dapat merangsang indera selain penglihatan merupakan ide yang menarik.
Baca juga: Asisten AI Gemini Google Hadir di Smartphone Honor
Misalnya, seorang fotografer dapat memerintahkan kamera untuk merekam bau pemandangan, menyematkannya dengan gambar visual yang diambil.
Tentu saja, ini bersifat opsional karena tidak semua membutuhkannya. Fitur ini cocok bila digunakan pada proyek tertentu.
Baterai lebih bertenaga
Baterai yang dapat diisi ulang pada kamera digital saat ini sangat membantu fotografer untuk menghasilkan beberapa ratus foto dalam satu kali pengisian daya.
Namun, bagaimana jika kamera dapat mengisi daya secara otomatis saat fotografer menggunakannya?
Kamera masa depan dapat menggunakan semacam sel energi surya, sehingga baterai dapat beroperasi hanya dari tenaga surya atau daya baterai yang dihasilkannya.
Teknologi light field
Teknologi light field atau medan cahaya sudah digunakaan saat ini pada kamera Lytro.
Kabarnya, teknologi ini akan segera menjadi bagian besar dari fotografi umum.
Tetapi, sejak Lytro meluncurkan teknologi light field pada kameranya di 2012, belum terlihat adanya lonjakan pengikut.
Tidak membutuhkan intensitas cahaya tinggi
Terakhir, kamera di masa depan mungkin tidak lagi membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi.
Saat ini, beberapa produsen sedang melakukan penelitian untuk menciptakan teknologi kamera yang unggul dalam kondisi cahaya rendah.
Contohnya kamera Canon ME20F-SH, yang memungkinkan kamera bekerja dalam gelap karena memiliki ISO maksimum 4 juta.
Kemudian Canon 1DX Mark III, memiliki rentang ISO yang diperluas dari 50 hingga 819.200.
Demikian pula ponsel cerdas terbaru, rata-rata sudah menyertakan fitur penglihatan malam yang menggunakan pembelajaran mesin dan algoritma.