Kemajuan teknologi pada olahraga sepakbola di masa depan akan tetap bergantung kepada elemen manusia yang tidak bisa tergantikan.
Industri sepakbola dunia saat ini sudah mempergunakan berbagai teknologi demi mendapatkan data rinci dari aktivitas mereka di dalam maupun luar lapangan.
Sebut saja VAR (Video Assistant Referee), yang membantu kinerja wasit untuk memberikan keputusan akurat, adil, dan meminimalisir kesalahan dalam pengambilan keputusan saat memimpin pertandingan.
VAR akan menampilkan pertandingan dari berbagai sudut, hingga mempercepat atau memperlambat gerakan video, sehingga wasit bisa memeriksa kejadian dalam sebuah pertandingan.
Setelah itu, wasit akan menggunakan teknologi AR (Augmented Reality) sebagai sarana untuk melihat semua aksi dari berbagai sudut di 2025.
Baca juga: Kamera Canggih Ini Menangkap Triliunan Frames per Detik
Saat ini beberapa pertandingan sudah mencoba menggunakan AR, yang memungkinkan wasit bisa memperbesar atau memperkecil gambar sesuai kebutuhan untuk menganalisis penyelamatan dan tekel kontroversial yang mengganggu permainan.
Pengembangan teknologi ini dilakukan berdasarkan dari gol Frank Lampard yang dianulir wasit saat melawan Jerman di Piala Dunia 2010.
Namun, inovasi teknologi pada sepakbola tidak hanya berhenti sampai di sini. Ian Pearson, seorang futurologist yang memprediksi perkembangan teknologi, menjelaskan beberapa ide yang mungkin bisa diadopsi dalam sepakbola di masa depan.
Misalnya adalah bila merujuk pada iklan Nike dari tahun 2014, yang menggambarkan robot telah mengambil alih permainan sepakbola.
Kemudian, pemain-pemain seperti Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, dan Andres Iniesta bekerja sama untuk “menyelamatkan sepakbola” dari klon klinis tanpa wajah (android).
Liga sepakbola android di 2060
Berkaca dari iklan tersebut, Pearson memprediksi bahwa tidak hanya akan ada pemain android, tetapi mungkin ada liga yang nantinya bisa didedikasikan untuk sepakbola robot pada tahun 2060.
Beberapa orang atau pengamat bisa berargumen bahwa pemain sepakbola akhir-akhir ini adalah mesin yang diasah dengan baik.
Baca juga: Mengontrol Robot dengan Apple Vision Pro
Pernyataan itu mungkin ada benarnya. Walkermorris mengungkapkan, Selama 12 bulan terakhir muncul teknologi AI (Artificial Intelligence) dan VR (Virtual Reality) yang dirancang untuk memastikan pemain mencapai tingkat kinerja setinggi mungkin dan juga meminimalisir cedera.
Perusahaan seperti Orreco, Fusion dan Zone7 membuat AI yang dapat menganalisis setiap pemain dalam skuad, seperti mengukur tingkat kinerja pemain, menguraikan beban kerja dan kelelahan mereka.
Pada akhirnya, algoritma dapat mendeteksi para pemain yang mencapai batas mereka dan hampir mengalami cedera.
Analisis yang diperoleh dari teknologi AI dan VR mampu mengidentifikasi 85% cedera hamstring dengan spesifisitas 86% melalui algoritma pembelajaran dari teknologi tersebut.
Permainan sepakbola di masa depan
Pearson memprediksi, teknologi android akan jauh lebih berkembang dalam kurun waktu 40 atau 50 tahun ke depan.
Namun, elemen manusia masih menjadi pemeran utama yang membuat sepak bola di masa depan lebih menarik untuk dinikmati.
Baca juga: Mobil Terbang Hadir Tahun Ini di Filipina
Berbagai fitur bisa dengan mudah disematkan kepada robot, sehingga robot mungkin dapat menembak dengan lebih presisi dari jarak yang juga lebih jauh daripada Ronaldo.
Tetapi itu akan jadi hal yang membosankan bila dilakukan berulang kali, karena penonton pasti sudah mengetahui hasilnya sebelum tembakan itu terjadi.