Pabrikan MotoGP melakukan pengujian terhadap teknologi terbaru di motor mereka untuk menghadapi musim baru 2024.
Lima pabrikan MotoGP menjalani tes pramusim untuk menguji teknologi terbaru dari tunggangan mereka di Sepang, Malaysia, Februari lalu (16/2/2024).
Terlihat semua pabrikan dan pembalap sibuk mempersiapkan motor untuk menghadapi musim baru 2024 di 3 hari jadwal pengujian.
Ducati, yang sebelumnya memiliki masalah pada engine braking, melakukan perubahan signifikan pada mesin Desmosedici GP24.
Sebelumnya, Enea Bastianini sempat menyatakan ketidaknyamanannya terhadap karakteristik engine braking Desmosedici GP23.
Begitu juga Francesco Bagnaia, yang kesulitan saat melakukan pengeraman pada paruh akhir musim lalu.
Untuk itu, Ducati telah menerapkan perubahan sistem aerodinamika pada motor barunya.
Baca juga: MotoGP 2027 Hadirkan Regulasi dan Motor Baru
Perubahan tersebut berfokus pada penyempurnaan set sayap utama di fairing depan, sehingga menghasilkan desain yang lebih ramping.
Kemudian, adanya fairing samping baru membuat Desmosedici GP24 mampu mengintegrasikan downwash duct dengan fairing ground effect dari musim sebelumnya.
Pabrikan Borgo Panigale juga memperbarui kedua knalpot dalam program ekstensif, sehingga hanya menyisakan sedikit perbaikan saat menghadapi tes Qatar.
Vinales kembali gunakan rear wing 2023
Pabrikan motoGP asal Italia lainnya, Aprilia, juga telah melakukan perubahan besar pada motornya.
Berbeda dengan sebelumnya, kini RS-GP 2024 dilengkapi dengan sasis, paket aerodinamika dan mesin baru.
Khusus untuk aerodinamika, Aprilia memperkenalkan sayap baru, dengan penambahan sayap sidepod untuk pertama kalinya.
Setelah itu, ekor belakang ikut mengalami perubahan menyeluruh, yang dilengkapi diffuser di bawah ekor untuk meningkatkan efisiensi aerodinamika.
Perombakan menyeluruh pada aerodinamika itu membuat perubahan pada keseimbangan motor, sehingga perlu penyesuaian untuk mengoptimalkan performa.
Dampaknya, Aleix Espargaro, Maverick Vinales, dan Miguel Oliveira punya pandangan berbeda terhadap perubahan itu.
Baca juga: Euro 2024 Pakai Teknologi Canggih untuk Memantau Laga
Espargaro menilai motornya mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan sebelumnya.
Namun, Vinales dan Oliveira punya pandangan lain. Vinales mengklaim tidak menemukan feeling dengan set-up terbaru.
Sedangkan, Oliveira khawatir dengan set-up baru yang mengganggu grip belakang saat memasuki tikungan.
Oleh karena itu, Vinales memutuskan untuk kembali menggunakan rear wing 2023 di tes Sepang.
RC213V 2024 menuai pujian
Honda tampaknya menuai hasil positif di Sepang, yang mengambil langkah berani dengan meninggalkan RC213V 2023.
Keputusan itu terbukti membuahkan hasil. RC213V 2024 mendapatkan pujian dari Joan Mir dan Takaaki Nakagami.
Pasalnya, motor terbaru mereka menunjukkan peningkatan signifikan di sambungan throttle dan grip belakang.
Walaupun begitu, Honda masih memiliki masalah pada spin yang berlebihan. Ini menjadi perhatian utama pabrikan.
Selain itu, Honda juga menghadirkan teknologi terbaru, yaitu swing arm alumunium dan paket aerodinamika.
Pembalap Honda, Luca Marini, mengungkapkan perlunya peningkatan stabilitas motor dan lebih banyak downforce.
Ini membuat Honda harus mengeksplorasi lebih dalam pake aerodinamika belakang yang lebih besar.
Yamaha uji mesin baru
Kompetitor Honda yang juga dari Jepang, yaitu Yamaha, ikut meluncurkan paket aerodinamika terbarunya.
Hal ini terlihat dari perubahan sayap depan di motor Yamaha, yang sekilas mirip dengan desain Aprilia RS-GP 2023.
Kemudian, YZR-M1 2024 mendapatkan mesin baru. Kolaborasi antara paket aero dan mesin meningkatkan downforce dan penyaluran tenaga yang lebih mulus.
Baca juga: Robot AI Jadi Wasit Sepakbola Masa Depan?
Dampaknya, Yamaha mampu mengurangi wheelspin dan melahap tikungan dengan lebih mudah.
Tetapi, Yamaha masih masih punya pekerjaan rumah dengan mesin terbarunya yang belum sesuai dengan kebutuhan pembalap.
Mesin baru dinilai terlalu agresif, dan YZR-M1 2024 tidak dapat mengoptimalkan grip yang ditawarkan oleh ban baru.
Yamaha juga mencoba rear wing untuk pertama kalinya setelah sekian lama.
Namun, mengutip MotoGP, itu hanyalah perangkat ride-height yang diperbarui, walau mungkin juga ada hubungannya dengan distribusi bobot.
KTM uji coba sasis serat karbon
Pabrikan MotoGP terakhir yang memamerkan teknologi terbaru mereka adalah KTM, yang mencoba sasis serat karbon, menggantikan sasis baja yang digunakan sebelumnya.
Selain itu, dalam upaya mengatasi masalah wheelspin, KTM fokus pada penyempurnaan elektronik dan set-up knalpot.
Tujuannya adalah untuk menyempurnakan kurva tenaga demi performa RC16 yang lebih mulus.
Akhir musim lalu, KTM terlihat mencoba upgrade knalpot atas dan bawah. Sepertinya, teknologi ini akan digunakan pada musim MotoGP 2024.
Sekarang, pabrikan Austria ini masih menggunakan knalpot bawah yang telah diperbarui, tetapi kembali menggunakan knalpot atas yang sudah pernah digunakan.
RC16 kini memiliki susunan knalpot yang merupakan perpaduan antara lama dan baru.
Bahkan, Brad Binder dan Jack Miller mengatakan, skuadnya hampir menyempurnakan motor 2024.