Para peneliti sepakat, bahwa komponen penting di dalam wireless earbuds dan kondisi lingkungan sekitar menjadi faktor yang mendegradasi kinerja baterai.

Para peneliti internasional yang dipimpin oleh Universitas Texas di Austin, Texas, telah meneliti baterai dari wireless earbuds.
Penelitian ini bermula ketika Yijin Liu, seorang profesor di Universitas Texas, mengamati kinerja baterai wireless earbuds miliknya.
“Ini dimulai dengan earbuds pribadi saya. Saya hanya memakai yang kanan, dan saya menemukan bahwa setelah dua tahun, earbud kiri memiliki masa pakai baterai yang jauh lebih lama,” ujarnya.
Baca juga: Baterai Natrium Kandidat Pengganti Baterai Lithium?
Setelah itu, ia juga mengungkap kompleksitas dalam perangkat elektronik tersebut.
Para peneliti menemukan alasan mengapa masa pakai baterai mengalami penurunan seiring waktu.
Pada tahap eksperimen, Liu dan timnya bekerja sama dengan UT Fire Research Group (UTFRG), yang dipimpin oleh insinyur mekanik Ofodike Ezekoye.
Selain itu, mereka juga berkolaborasi dengan SLAC National Accelerator Laboratory’s Stanford Synchrotron Radiation Lightsource, Brookhaven National Laboratory’s National Synchrotron Light Source II, Argonne National Laboratory’s Advanced Photon Source, dan the European Synchrotron Radiation Facility (ESRF) di Perancis.
Tim peneliti menggunakan bantuan dari sinar-X, inframerah, dan teknologi pencitraan lainnya sebagai detektor dari baterai earbuds.
Komponen penting wireless earbuds berbenturan dengan kinerja baterai
Mereka menemukan, bahwa komponen penting di dalam earbuds, seperti antena Bluetooth, mikrofon, dan sirkuit, berbenturan dengan kinerja baterai.
Komponen-komponen itu cukup menyerap tenaga baterai, sehingga menyebabkan dinamika suhu yang berbeda di bagian atas dan bawah baterai yang berpotensi merusak baterai.
Baca juga: Beban Jaringan Telepon Seluler Bertambah Karena AI
Selain itu, faktor lingkungan juga ikut berpengaruh terhadap baterai, misalnya suhu ruangan, kualitas udara, dan faktor lainnya.
Para peneliti mengungkapkan, baterai memang dirancang untuk bertahan di lingkungan yang keras, tetapi nyatanya perubahan lingkungan yang cepat sering menjadi masalah tersendiri.
Menurut mereka, perlu adanya penyesuaian baterai dengan lingkungan di sekitarnya, khususnya dengan perangkat seperti ponsel, laptop, dan kendaraan.
Baca juga: Riset Perbandingan Mobil Listrik dengan Mobil Konvensional
Kemudian, bagaimana earbuds dapat dikemas untuk mengurangi interaksi dengan komponen yang berpotensi merusak serta sesuai dengan perilaku pengguna yang berbeda-beda.
Liu mengatakan, timnya akan terus menyelidiki kinerja baterai dan lingkungan sekitarnya.
Penelitan ini akan diperluas ke sel yang lebih besar, seperti baterai yang memberi daya pada ponsel, laptop, dan kendaraan listrik.
Semua hasil dari penelitian ini ada di dalam jurnal In-Device Battery Failure Analysis yang diterbitkan oleh Wiley Advanced.
“Menggunakan perangkat secara berbeda mengubah perilaku dan kinerja baterai,” tutup Guannan Qian, penulis pertama jurnal ini dan peneliti pascadoktoral di laboratorium Liu.