Alasan Translator Butuh AI untuk Translate Bahasa dan Teks

Slator melakukan riset kepada lebih dari 750 translator terhadap penggunaan AI untuk translate atau menerjemahkan bahasa sumber ke bahasa target.

Sejak dua tahun terakhir, AI (Artificial Intelligence) mengalami perkembangan yang pesat, termasuk AI untuk translate atau AI terjemahan ke dalam bahasa asing.

Tentunya, hal ini sangat membantu pekerjaan para translator atau penerjemah untuk menerjemahkan dan memahami kata serta frasa dalam sebuah teks.

Bukan hanya itu, beberapa perusahaan global, khususnya start-up, bahkan sudah menerapkan Large Language Model (LLM) ke dalam platform teknologi bahasa mereka. 

Baca juga: Alat AI Selain ChatGPT yang Mampu Membuat Jurnal Akademis

Lalu, pertanyaannya adalah berapa banyak translator profesional yang telah mengadopsi AI untuk translate?

Slator, perusahaan riset dan analisis asal Swiss, melakukan survei terhadap lebih dari 750 translator pada April 2024.

Laporan yang bertajuk the 2024 Slator Language Industry Market Report ini menemukan bahwa 2 per tiga translator mengaku sudah menggunakan AI terjemahan untuk membantu pekerjaan mereka dalam 12 bulan terakhir.

Baca juga: Janitor AI Character Jadi Teman Curhat Anak Muda Masa Kini

Baik melalui model AI (seperti ChatGPT dan Gemini), sistem manajemen penerjemahan, atau platform AI mandiri.

Para translator secara aktif memanfaatkan AI dengan cara-cara baru untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi.

Melalui survei tersebut, terkuak alasan kenapa para translator memutuskan untuk menggunakan AI terjemahan untuk membantu pekerjaan mereka.

1. Menerjemahkan teks

Hasil teratas dari riset yang dilakukan Slator cukup mengherankan.

Para translator justru menggunakan AI untuk melakukan tugas inti mereka, yaitu menerjemahkan teks sumber menjadi teks target.

2. Menemukan alternatif teks

Kemudian, lebih dari 30% translator mengungkapkan, alasan menggunakan AI untuk translate adalahmendapatkan opsi atau menemukan alternatif pada teks target.

Ini membantu mereka untuk meringkas teks, mengidentifikasi terminologi, dan memilih frasa yang sesuai dengan kebutuhan penerjemahan.

3. Menyesuaikan nada, variasi, dan register

Sebagai informasi, LLM mampu mengadaptasi teks, konteks, dan tujuan kepada audiens yang berbeda, sehingga dapat menyesuaikan nada, variasi, dan register bahasa.

Kemampuan itu dimanfaatkan oleh para translator untuk melakukan penerjemahan atau membuat teks monolingual.

4. Mengoreksi ejaan, tata bahasa, dan tanda baca

Sekitar satu dari enam penerjemah, menggunakan AI untuk mengoreksi teks target guna mengidentifikasi dan mengoreksi ejaan, tata bahasa, dan tanda baca.

5. Merevisi atau mencocokkan bahasa

Ada beberapa bahasa yang mungkin sulit diartikan oleh translator dan bahkan dinilai fuzzy (samar atau kurang jelas).

Maka dari itu, 15% dari translator membutuhkan bantuan AI untuk merevisi atau mencocokkan fuzzy dari teks sumber ke teks target.

6. Memeriksa konsistensi terminologi atau gaya bahasa

Sekitar satu dari sepuluh translator menggunakan AI untuk menilai serta menjaga konsistensi terminologi dan gaya bahasa.

7. Membuat dan mempertahankan glosarium

Translator memanfaatkan kemampuan ekstraksi dan peninjauan terminologi AI dalam pembuatan dan mempertahankan glosarium.

8. Menghasilkan ringkasan teks

Selain itu, LLM dapat menghasilkan ringkasan teks yang ringkas dengan mengidentifikasi dan mengekstrak poin-poin penting. 

Hanya kurang dari 10% translator yang kini memanfaatkan kemampuan dari AI untuk translate ini.

9. Membuat estimasi dari kualitas terjemahan

LLM dapat memilah konten tergantung pada tingkat intervensi manusia yang diperlukan. 

Namun, hanya 7% translator yang menggunakan kemampuan ini dalam 12 bulan terakhir

10. Menganalisis teks sumber

Terakhir, alasan translator menggunakan AI adalah untuk menganalisis teks sumber. Tetapi, hanya sedikit translator yang menggunakanya, yaitu kurang dari 7%.

Baca juga: Copilot Hadir Sebagai Chatbot AI di Aplikasi Telegram

AI untuk translate terbukti membantu para translator saat menjalankan pekerjaannya, baik untuk terjemahan maupun menganalisis teks.

Adopsi AI telah memberikan dampak yang cukup besar pada industri penerjemahan bahasa sehingga meringankan pekerjaan translator.


Diterbitkan

dalam

oleh