Airbus Mengembangkan Helikopter Tanpa Awak untuk Marinir AS

Helikopter tanpa awak dari Airbus akan terintegrasi ke dalam jaringan komando dan kendali Korps Marinir AS yang lebih besar.

Airbus US Space and Defense berencana meluncurkan versi helikopter tanpa awak yang berbasis Lakota UH-72.

Airbus mengumumkan, bahwa mereka sudah melakukan perjanjian dengan Komando Sistem Udara Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) untuk mengembangkan program prototipe Konektor Logistik Udara Korps Marinir AS.

Carl Forsling, Manajer Senior Pengembangan Bisnis dan Strategi Program Korps Marinir Airbus, mengatakan kepada Defense News, bahwa perusahaan telah mengembangkan Konektor Logistik Tak Berawak Lakota UH-72 menggunakan dana internal perusahaan.

Forsling mengatakan, Marinir sedang mencari sistem udara tak berawak ringan dan menengah untuk memasok pasukan dan unit kecil lainnya yang beroperasi jauh dari kapal serta pusat logistik.

Baca juga: Drone Berbasis AI Berbahaya di Masa Depan

Upaya ini bertujuan untuk menciptakan platform besar yang dapat memasok unit yang lebih besar.

Misalnya resimen pesisir Marinir yang didirikan Korps di Pasifik untuk melakukan operasi pangkalan ekspedisi lanjutan.

Forsling melanjutkan, Konektor Logistik Tak Berawak ini memanfaatkan platform helikopter Lakota UH-72.

Lakota dipilih  karena memiliki biaya jam terbangnya yang rendah dan kebutuhan pemeliharaan yang sudah dipahami dengan baik.

Helikopter tanpa awak berteknologi fly-by-wire

Perubahan fisik terbesar pada helikopter adalah kemampuan menjelajah menggunakan teknologi fly-by-wire

Teknologi ini memungkinkan aktuator hidrolik helikopter diperintahkan oleh sinyal elektronik, bukan oleh pilot yang menggerakkan tongkat kendali secara fisik.

Baca juga: Jet Supersonik XB-1 Mendapat Izin Kecepatan Suara dari FAA

Namun, Forsling mengatakan ada dua tantangan yang akan diatasi perusahaan berdasarkan kontrak Korps Marinir ini.

Pertama adalah menambahkan sistem otonom, sehingga helikopter dapat membuat keputusan penerbangan sendiri.

Lalu, yang kedua yaitu mengintegrasikan sistem ke dalam jaringan komando dan kendali Korps Marinir yang lebih besar.

Baca juga: Kendaraan Otonom Daimler Truck Akan Mengaspal di 2027

Konektor Logistik Udara ini akan menjadi kontribusi penerbangan terhadap upaya logistik yang lebih besar. 

Juru bicara NAVAIR, Megan Wasel, mengungkapkan kepada Defense News, bahwa hanya satu kontrak, yaitu perjanjian Airbus, yang telah diberikan hingga saat ini.

Nantinya, helikopter tanpa awak ini akan terus dikembangkan di bawah kontrak Korps Marinir.


Diterbitkan

dalam

oleh