Penggunaan alat pengelolaan hak cipta konten di Youtube otomatis akan memulai proses hukum. Untuk itu, pertimbangkan sebelum menggunakannya.

Google sebagai perusahaan yang menaungi Youtube sangat melindungi dan mengelola hak cipta konten dari semua pihak.
Pasalnya, copyright atau hak cipta adalah salah satu bagian dari kekayaan intelektual yang memiliki ruang lingkup objek dilindungi paling luas.
Kementerian Hukum Republik Indonesia Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual mendefinisikan hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Baca juga: Sony Music Surati Perusahaan Teknologi dan Musik Streaming
Selain itu, ada juga hak terkait yang berkaitan dengan hak cipta dan merupakan hak eksklusif bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram, atau lembaga penyiaran.
Maka dari itu, Youtube memiliki beberapa alat yang dapat digunakan pemilik hak cipta, yang dirancang untuk berbagai jenis kreator, dari uploader hingga perusahaan.
Formulir web penghapusan karena pelanggaran hak cipta
Formulir ini bisa digunakan apabila sebuah karya yang dilindungi hak cipta di-posting tanpa izin di Youtube.
Pemilik hak cipta konten dapat mengirimkan permintaan penghapusan karena pelanggaran hak cipta.
Baca juga: Apa Bedanya Google Bard AI dengan Gemini?
Namun sebelum itu, pemilik hak cipta harus menyiapkan permintaan penghapusan konten, yaitu mengisi formulir web menggunakan komputer atau laptop.
Kemudian, permintaan penghapusan konten hanya boleh dikirim oleh pemilik hak cipta atau agen yang berwenang untuk bertindak atas nama pemiliknya.
Klik link berikut untuk mengirim permintaan penghapusan karena pelanggaran hak cipta.
Copyright Match Tool
Alat yang satu ini mampu mengidentifikasi video yang berpotensi melanggar hak cipta secara otomatis.
Caranya adalah dengan mencocokkan sebuah video dengan video lainnya. Pengguna bisa meninjaunya di Youtube Studio dan memilih tindakan yang ingin diambil.
Tetapi, temuan atas video yang cocok di Copyright Matching Tool tidak otomatis mengindikasikan adanya pelanggaran hak cipta.
Pemilik hak cipta bertanggung jawab untuk meninjau lebih jauh setiap kecocokan tersebut dan mempertimbangkannya, apakah penggunaan wajar, pemakaian wajar, atau pengecualian serupa.
Program Verifikasi Konten
Selanjutnya adalah Program Verifikasi Konten, yang dirancang khusus bagi perusahaan pemegang hak cipta untuk mengajukan lebih dari satu penghapusan.
Pemegang atau pemilik hak cipta dapat mengisi formulir untuk mengetahui alat yang cocok sesuai dengan kebutuhan pengelolaan hak cipta.
Content ID
Terakhir adalah Content ID, yaitu sistem identifikasi konten otomatis Youtube untuk mengelola konten yang dilindungi hak cipta.
Cara kerjanya adalah dengan mengidentifikasi kecocokan konten yang dilindungi hak cipta berdasarkan database Youtube, baik file audio maupun visual.
Baca juga: Benarkah Baterai Wireless Earbuds Tidak Bertahan Lama?
Ketika di-upload ke Youtube, video otomatis akan disaring oleh Content ID. Lalu, jika ada kecocokan, video akan mendapatkan klaim dari Content ID.
Klaim tersebut akan menghasilkan salah satu dari tiga tindakan Youtube, yaitu, memblokir, memonetisasi, atau melacak statistik penayangan video.
Google mengingatkan kepada penggunanya untuk mempertimbangkan laporan yang akan dibuat.
Alasannya adalah penggunaan salah satu alat pengelolaan hak cipta konten di Youtube otomatis akan memulai proses hukum.
Apabila ada penyalahgunaan, misalnya mengirimkan informasi palsu, akun pelapor berpotensi ditangguhkan atau mendapat konsekuensi hukum lainnya.