Cara Membuat Prompt di Model AI, Tips Gratis dari Google

Google kasih bocoran cara membuat prompt di model AI, gratis buat semua pengguna.

Google resmi merilis panduan untuk pengguna mengenai cara membuat prompt AI di Gemini 2.5 Flash Image Generation pada Agustus lalu di laman Google for Developers.

Gemini 2.5 Flash Image adalah model AI terbaru yang diklaim paling cepat dan efisien, karena dilatih untuk memproses teks dan gambar dalam satu langkah.

Kemudian, model AI ini punya kemampuan canggih untuk pengeditan, mengatur komposisi, sampai penalaran logis tentang konten gambar.

Baca juga: Veo 3 Fast Diklaim Lebih Efisien untuk Bikin Materi Video

Tetapi, pengguna harus dapat mendeskripsikan keinginannya di dalam prompt, karena Gemini atau model AI lainnya membutuhkan kata-kata spesifik untuk menghasilkan gambar terbaik.

“Jelaskan adegannya, jangan hanya mencantumkan kata kunci. Kekuatan inti model ini terletak pada pemahaman bahasanya yang mendalam,” tulis Google dalam laman resminya.

Setelah itu, Google menyarankan para penggunanya untuk membuat paragraf yang naratif dan deskriptif.

Baca juga: Apple dan Samsung Rilis Patch Terbaru Anti Zero-day

Pasalnya, hal tersebut hampir selalu menghasilkan gambar yang lebih baik dan lebih koheren daripada sekadar daftar kata yang tidak berhubungan.

Jadi, sebelum membuat prompt di model AI, pengguna harus mampu mendeskripsikan keinginannya di dalam sebuah prompt.

Itu adalah cara yang paling dasar untuk membuat sebuah gambar berbasis prompt.

Cara membuat gambar menggunakan prompt

Berikut sejumlah hal penting yang harus diperhatikan pengguna Gemini 2.5 Flash Image dan model AI lainnya untuk menghasilkan gambar yang sesuai prompt.

1. Buat prompt yang spesifik

Semakin detail prompt yang diberikan, maka semakin besar peluang untuk menghasilkan gambar yang tepat.

Contoh prompt: “Buat baju kaus dengan warna biru (bila perlu masukkan kode warna).”

2. Perbaiki inkonsistensi gambar

Apabila gambar yang dihasilkan belum sesuai dengan keinginan, edit prompt untuk memperbaikinya.

Selain itu, pengguna juga dapat memulai percakapan baru dengan deskripsi yang lebih detail untuk mempertahankan konsistensi gambar.

3. Berikan konteks

Kemudian, berikan konteks pada prompt, misalnya ketika mengedit atau melanjutkan prompt “Baju kaus” di atas.

Contoh: “Buat baju kaus dengan warna biru (bila perlu masukkan kode warna) bergambar dua bebek kecil yang sedang bermain air di pinggir danau.”

4. Sempurnakan gambar

Jangan berharap untuk mendapatkan gambar yang sesuai keinginan pada percobaan pertama, karena sejatinya model AI harus terus dilatih.

Baca juga: Veo 3 Gratis 1 Tahun bagi Pelajar di Indonesia

Oleh karena itu, sempurnakan gambar agar terlihat seperti apa yang ada di dalam imajinasi. 

Contoh: “Tambahkan pencahayaan pada gambar bebek”, atau “ubah ekspresi bebek jadi lebih ceria”.

5. Gunakan cara membuat prompt negatif

Negatif prompt adalah sebuah perintah untuk memberi tahu model AI yang bertujuan sebagai tindak pencegahan saat menghasilkan gambar atau teks.

Lalu, negatif prompt biasanya menggunakan kata “Jangan”, “Hindari”, “Harus”, dan sebagainya.

Contoh: “Hindari penggunaan warna kuning”, atau “Gambar danau harus lebih besar daripada bebek”.

6. Atur rasio aspek

Selanjutnya adalah memberikan rasio aspek pada prompt, yang berguna untuk mengatur komposisi visual.

Rasio aspek biasanya ditulis dengan ukuran lebar:tinggi, misalnya 1:1, 4:3, 16:9, dan lain-lain.

7. Manfaatkan istilah-istilah fotografi

Terakhir, pengguna bisa memanfaatkan berbagai istilah yang terdapat dalam bahasa fotografi agar model AI .

Misalnya low-angle perspective, wide-angle shot, macro-shot, 85mm portrait lens, Dutch angle, serta istilah lainnya.

Pengguna dapat menggunakan cara membuat prompt di atas pada semua model AI yang ada.

Jika gambar masih belum sesuai, terus coba sampai menemukan prompt yang sangat spesifik sehingga menghasilkan gambar yang tepat.


Diterbitkan

dalam

oleh